Selasa, 21 Desember 2010

Belajar Vs Bermalas-malasan

Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat.
Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon.[1] Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya. Menurut teori ini dalam belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus dan output yang berupa respon.
Stimulus adalah apa saja yang diberikan guru kepada pelajar, sedangkan respon berupa reaksi atau tanggapan pelajar terhadap stimulus yang diberikan oleh guru tersebut. Proses yang terjadi antara stimulus dan respon tidak penting untuk diperhatikan karena tidak dapat diamati dan tidak dapat diukur, yang dapat diamati adalah stimulus dan respon, oleh karena itu apa yang diberikan oleh guru (stimulus) dan apa yang diterima oleh pelajar (respon) harus dapat diamati dan diukur.

Penjelasan Definisi

  • Perubahan akibat belajar dapat terjadi dalam berbagai bentuk perilaku, dari ranah kognitif, afektif, dan/atau psikomotor. Tidak terbatas hanya penambahan pengetahuan saja.
  • Sifat perubahannya relatif permanen, tidak akan kembali kepada keadaan semula. Tidak bisa diterapkan pada perubahan akibat situasi sesaat, seperti perubahan akibat kelelahan, sakit, mabuk, dan sebagainya.
  • Perubahannya tidak harus langsung mengikuti pengalaman belajar. Perubahan yang segera terjadi umumnya tidak dalam bentuk perilaku, tapi terutama hanya dalam potensi seseorang untuk berperilaku.
  • Perubahan terjadi akibat adanya suatu pengalaman atau latihan. Berbeda dengan perubahan serta-merta akibat refleks atau perilaku yang bersifat naluriah.
  • Perubahan akan lebih mudah terjadi bila disertai adanya penguat, berupa ganjaran yang diterima - hadiah atau hukuman - sebagai konsekuensi adanya perubahan perilaku tersebut.
  • perasaan bangga dalam diri karna dapat mengerti dan paham akan apa yang di pelajari
Sedangkan jika anda lebih memilih bermalas-malasan Adapula keuntungan dari bermalas-malasan seperti :
Sehat Dengan Bermalas-malasan
Sehat Dengan Bermalas malasan
APAKAH Anda selalu berusaha menyibukkan diri dan sekuat tenaga menghindari kebiasan buruk bermalas-malasan dan tidak beristirahat? Atau, tetap memaksakan diri membersihkan semua isi rumah meskipun Anda sangat kelelahan? Jika benar, ada baiknya mengubah sedikit kebiasaan Anda. Sekali-sekali bertingkah sebaliknya, meskipun dinilai buruk, ternyata baik bagi kesehatan. Berikut penjelasannya untuk Anda.

Panjang umur

Menurut pakar kesehatan masyarakat Professor Peter Axt, orang-orang yang bangun cepat di pagi hari dan menyibukkan diri mereka sepanjang hari berisiko meninggal lebih cepat. Ia menganjurkan Anda untuk menghabiskan setengah dari waktu luang Anda untuk bermalas-malasan seperti tidur siang, dibandingkan bermain squash. Cara ini, menurut dia, bisa membuat Anda hidup lebih lama. 

Peter mendukung penyataannya dengan melihat hewan-hewan di kebun binatang yang terbukti hidup lebih lama. Singa-singa yang hidup di alam liar, terang dia, hidup lebih pendek (hanya 8 tahun) dibandingkan dengan singa yang hidup di kebun binatang (20 tahun), beruang kutub bertahan hidup hingga 20 tahun di alam liar, tetapi bisa hidup  selama 40 tahun dalam penangkaran."Pada manusia hal ini bisa dilihat pada pendeta, suster dan pastur yang cenderung hidup lebih tenang," tutur Peter, seperti dikutip situs dailymail.

Dan penelitian pada manusia menurutnya telah menunjukkan bahwa orang-orang yang hidup hingga usia 50-an menggunakan energi yang mereka perlukan untuk tujuan lain seperti regenerasi sel dan melawan penyakit.

Selain itu, lanjut Peter, otak manusia akan lebih aktif saat Anda menghayal dibandingkan saat berpikir."Membiarkan pikiran berkelana kemana-mana seringkali dikaitkan dengan sikap jelek seperti kurang perhatian," ujar Profesor Kalina Christoff dari University of British Columbia. Padahal, terang dia, penelitian telah menunjukkan kalau otak manusia sangat aktif saat menghayal, bahkan jauh lebih aktif dibandingkan saat Anda fokus mengerjakan tugas-tugas. (OL-08)

Malas bisa kita hindari ketika ia datang menyerang kemauan dan semangat kita, di bawah ini ada beberapa tips antara lain:
  1. Membasuh muka atau mandi ketika kantuk menyerang.
  2. Mengubah posisi duduk ketika membaca. Misalnya dari duduk berubah menjadi berdiri, namun disarankan jangan dari duduk terus berbaring bisa berbahaya atau bisa kebablasan tidur.
  3. Berpindah dari ruang baca ke kamar yang lain. Kalau sebagai anak kos bisa disiasati, berpindah dari kamar kita ke beranda kos, ruang tamu atau bahkan bisa juga ke dapur.
  4. Menghirup udara yang segar dengan cara berdiri di dekat jendela atau membuka jendela-jendela kamar lain untuk menambah kesegaran. Sebagai anak kos bisa disiasati dengan menciptakan aroma terapi, misalnya dengan menyemprot ruangan dengan wangi-wangian dan jika ada kipas angin, bisa menyetel kipas untuk menyebarkan wangi-wangian tersebut ke segala ruang. Karena mungkin tidak semua anak kos mempunyai jendela kamar.
  5. Berjalan-jalan sebentar di sekeliling rumah. Bisa diganti dengan kegiatan yang lain misalnya merapikan rak yang berantakan, atau kegiatan yang lain yang bisa menggerakkan otot-otot kita.
  6. Berbincang-bincang sebentar dengan keluarga atau teman sekos namun mengenai hal mubah bukan keharoman. Hati-hati jangan sampai lupa tujuan utama dalam berbincang-bincang yaitu untuk menumbuhkan semangat, bukan untuk ngobrol bahkan meng-ghibah.
  7. Berdiri membuat secangkir kopi, teh, susu atau juice untuk menghilangkan kebosanan dan menjernihkan akal.
  8. Mengubah kegiatan ketaatan. Misal bosan menghafalkan surat berganti dengan membaca, jika membaca bosan bisa diganti dengan mendengarkan kajian lewat CD.
Ya guys jadi kalian bisa memikirkan sendiri apakah anda lebih memilih belajar atau bermalas-malasan..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar